Thursday, September 18, 2014

Sang Penjual Diri

by: roni rahmat siregar

Saat terlahir engkau polos tanpa dosa
Disuguhi nafkah hasil tanah ini
Lalu engkau diajar untuk jadi cendikia
Berharap orang tua kau berbakti untuk negeri

Kini engkau pemuda berlumur dosa
Mahluk hina penjual diri
Mencari nafkah pada orang asing
Diberi imbalan hasil tanah sendiri

Engkau pendosa tak terampuni
Tak layak berpijak di tanah ini
Hanya satu hal baktimu untuk negeri ini
Cepat lekas lakukan harakiri

Sang Penghayal

Di sebuah tiang yang slalu setia menantiku selalu setia menemani ku
kusandarkan tubuhku seperti biasa saat sunyi sepi menghinggapiku...
sambil merasakan angin malam mendengarkan suara jangkrik di sekitarku dan
hanya diterangi cahaya lilin...
suasana malam itu membawaku larut kedalam hayalku...
Aku berhayal tentang cerita indah...
tentang cerita cinta yang selalu berakhir bahagia...
namun selelah aku sadar...sangat berbeda dengan keadaan ku saat ini...
aku terlau larut dalam hayal ku yang takmungkin terjadi
aku terlalu banyak meninggalkan realitas hidupku...
waktuku sudah banyak berlalu tapi aku masih tertingngal di sini terkapar tersentak
melihat kenyataan yang berbeda dari harapku...
sangat sulit beranjak dari tempatku...
Namun....Aku harus pergi.....!!!!